ISOMETRI
1. Definisi Isometri
Dalam Geometri Transformasi dikenal beberapa transformasi diantaranya Pergeseran, Rotasi, dan Pencerminan. Pada tiga transformasi ini, ukuran dan bentuk bangun yang telah mengalami transformasi tidak berubah. Hal ini menghasilkan istilah baru bahwa ketiga transformasi itu disebut transformasi yang isometri, suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti ”sama luas”.
Definisi:
Misalkan T suatu transformasi , transformasi T ini disebut isometri jika dan hanya jika untuk setiap pasangan titik P dan Q anggota dari bidang Euclides V berlaku
dimana
dan
.
Untuk memahami definisi di atas perhatikan contoh berikut:
Misalkan garis
pada bidang
dan transformasi
ditetapkan sebagai berikut:
i. Jika
maka
ii. Jika
maka
Apakah transformasi T ini merupakan suatu isometri?
Penyelesaian:
Ambil dua titik sembarang
dan
anggota
misalkan
dan
, sehingga diperoleh
a. g sumbu dari
, misalkan
, maka
b. g sumbu dari
, misalkan
, maka
Perhatikan gambar berikut ini:
Kemudian pandang
dengan
. Karena
,
(siku-siku), dan
, maka
=
. Akibatnya:
a.
b.
Sekarang pandang
dengan
. Karena
,
, dan
, maka
=
. Akibatnya
Karena
dan
di ambil sembarang titik pada
dapat di simpulkan bahwa untuk setiap pasangan titik
dan
pada
,diperoleh
sehingga transformasi
yang ditetapkan di atas adalah suatu isometri.
Contoh lain:
Asumsi bahwa sebuah sistem koordinat membangun suatu bidang datar dan pemetaan
didefinisikan untuk suatu titik
oleh:
. Maka dapat ditunjukan bahwa
suatu transformasi menunjukan
suatu isometri, ambil sepasang titik
dan
bayangan masing-masing
dan
kemudian buktinya bahwa
Dengan rumus jarak diperoleh:
Karena itu,
adalah isometri.
2. Sifat-sifat Isometri
Suatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis
adalah suatu transformasi yang mengawetkan jarak atau juga dinamakan suatu isometri. Selain mengawetkan jarak antara dua titik, suatu isometri memiliki sifat-sifat seperti yang tertuang dalam teorema berikut.
Teorema 1:
Setiap Isometri bersifat:
a. memetakan garis menjadi garis
b. mengawetkan besarnya sudut antara dua garis
c. mengawetkan kesejajaran dua garis
Bukti:
a. memetakan garis menjadi garis
Andaikan g sebuah garis dan T suatu isometri. Kita akan membuktikan bahwa
adalah suatu garis juga.
Ambil
dan
. Maka,
,
: melalui
dan
ada satu garis misalnya
. Akan kita buktikan
, untuk itu akan dibuktikan
dan
.
i. Bukti
Ambil
. Oleh karena bidang kita adalah bidang Euclides. Kita andaikan
artinya,
. Oleh karena
suatu isometri, jadi T suatu transformasi maka ada
sehingga
dan oleh karena
suatu isometri maka
: begitu pula
. Jadi pula
. Ini berarti bahwa
segaris pada
dan
.
Sehingga
sebab bukti serupa berlaku untuk posisi
dengan
atau
.
ii. Bukti
Ambil lagi
. Maka ada
sehingga
dengan
misalnya
., artinya
dan
. Oleh karena
sebuah isometri maka
,
,
. Sehingga
. Ini berarti bahwa
segaris, yaitu melalui
dan
. Oleh karena
satu-satunya garis yang melalui
dan
maka
. Jadi haruslah
.
Bukti serupa berlaku untuk keadaan
atau
Sehingga
. Jadi jika
sebuah garis maka
adalah sebuah garis.
b. mengawetkan besarnya sudut antara dua garis
Ambil sebuah
.


Andaikan
,
,
. Menurut sifat (a), maka
dan
adalah garis lurus. Oleh karena
maka
sedangkan
,
,
. Sehingga 
. Jadi
.
Sehingga suatu isometri mengawetkan besarnya sebuah sudut.
c. mengawetkan kesejajaran dua garis
Kita harus memperlihatkan bahwa
//
. Andaikan
memotong
di sebuah titik
, jadi
dan
. Oleh karena
sebuah transformasi maka ada
sehingga
dengan
dan
. Ini berarti bahwa
memotong
di
, jadi bertentangan dengan yang diketahui bahwa
//
.Maka pengandaian bahwa
memotong
salah. Jadi haruslah
//
.
Sehingga suatu isometri mengawetkan kesejajaran dua garis.
Akibat:
Salah satu akibat dari sifat (b) teorema 1 ialah bahwa jika dua buah garis misalkan a dan b dimana
maka
dengan
sebuah isometri.
Bukti:
Dipunyai
akan ditunjukkan
. Andaikan T(a) tidak tegak lurus dengan T(b) maka terapat sudut antara T(a) dengan T(b) yang tidak sama dengan 90o. Karena isometri mengawetkan besarnya sudut antara dua garis maka sudut yang dibentuk oleh a dan b tidak sama dengan 90o. Hal ini kontradiksi dengan
. Jadi pengandaian harus dibatalkan.
Artinya
.
Jadi apabila
maka
dengan T sebuah isometri.
Teorema 2:
Komposisi dua buah isometri adalah isometri
Bukti:
Ambil dua isometri, namakan dengan
dan
, terjadilah komposisi dari
dan
.
Yaitu
dan
. Dalam uraian ini akan ditunjukkan salah satu saja
. Ambil dua titik sembarang
, misalkan
,
dan
,
, berdasarkan pemisalan ini dapat dicari:
Karena
isometri maka
dan karena
isometri pula
. Karena
dan
, maka
. Jadi
suatu isometri.
Soal Latihan
1. Diketahui garis-garis s, t, u dan titik A,B seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
adalah sebuah isometri dengan
dan
. Jika
lukislah
!
2. Diketahui garis
dan
. Tulislah sebuah persamaan garis
!
3. Diketahui lima garis g, g’, h, h’, dan k sehingga
dan
. Apabila
buktikan
!
4. Diketahui garis-garis g,h, dan h’ sehingga
apakah ungkapan di bawah ini benar?
a. Jika
maka
.
b. Jika
maka
.
c. Jika
, maka
.
5. Jika![clip_image214[1] clip_image214[1]](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivm7nRUPgNOqhk37kMwetn3tUz7CLnf18XvKa9DvQqp65OOVW7THTVpVc6iHB2CVM6vKjqq1OTsL8gymiOBnjT0cEd29dqLnrQA1whyrY3070hCMCgJ1MBWmeCiOMQ7aY6fLU1VrsezrYB/?imgmax=800)
dan
, selidikilah apakah
terletak pada garis
.
Pembahasan
1.
,
. Karena
maka
dan T isometri, maka
atau
.
Gambar:

2. Diketahui garis
dan
Gambar:
Karena
sebuah refleksi pada
, maka merupakan isometri.
Jadi, menurut teorema ”sebuah isometri memetakan garis menjadi garis”, dan
, maka
adalah sebuah garis.
Titik
merupakan titik potong antara garis
dan sumbu
.
Titik
merupakan titik potong antara garis
dan
.
Jadi
dan
.
Karena
maka
Jadi
akan melalui titik
, dan
akan melalui
§ Koordinat titik
g : x + 2y = 1
x + 2y – 1 = 0,
h : x = -1
substitusikan x = -1 ke persamaan garis g : x + 2y = 1, diperoleh:
-1 + 2y – 1 = 0
2y = 2
y = 1
Jadi
§ Koordinat titik
Titik
adalah titik potong
dengan sumbu
.
Karena isometri maka
Jadi,
Misal titik
Absis titik
adalah
Diperoleh
dan
Jadi,
Jadi, g’ melalui titik C(-1,1) dan
Persamaan garis g’:
Jadi,
3. Diketahui
Andaikan g tidak sejajar h, maka menurut teorema, bahwa isometri
mengawetkan kesejajaran 2 garis, diperoleh
tidak sejajar dengan
. Padahal diketahui bahwa
, maka pengandaian harus dibatalkan, artinya
.
4. Diketahui garis-garis
,
, dan
sehingga
a. Jika
maka
.
Jadi benar jika
maka
.
b. Jika
maka
.
Jadi benar jika
maka
.
c. Jika
, maka
.
Jadi benar jika
, maka
.
5. Jika g = {(x,y) | y = -x} dan h = {(x,y) |3y = x + 3}
Gambar:
Karena
sebuah refleksi pada
maka merupakan isometri.
Menurut teorema, “ Sebuah isometri memetakan garis menjadi garis ”, dan
, maka
adalah sebuah garis.
Titik
merupakan titik potong antara garis g dan h.
Jadi,
dan
.
Karena
maka
Jadi h’ akan melalui titik
Ambil titik A(0,1) dan B(-3,0) karena
maka
dan
.
Jadi
melalui
dan
. Dimana pencerminan pada garis
berlaku misalkan
maka bayangannya
. Sehingga
dan
.
Persamaan garis h’:
Jadi persamaan garis
II.2. Isometri Langsung Dan Isometri Lawan
Untuk lebih memahami isometri langsung dan isometri lawan terlebih dahulu kita bahas fenomena isometri yang diperlihatkan pada gambar berikut .
Pada gambar 1 tampak bahwa apabila pada segitiga ABC yang dicerminkan pada garis g dimana, urutan kelilingnya A→B→C adalah berlawanan dengan putaran jarum jam menghasilkan peta yaitu segitiga

yang urutan kelilingnya
→
→
adalah sesuai dengan jarum jam.
Pada gambar 2 dapat dilihat lihat sebagai isometri yaitu suatu rotasi (putaran) segitiga ABC yang mengelilingi titik O. Dimana, pada segitiga ABC urutan keliling adalah A→B→C adalah berlawanan dengan putaran jarum jam dirotasikan mengelilingi titik O yang menghasilkan peta yaitu segitiga

dengan urutan keliling
→
→
adalah tetap berlawanan dengan putaran jarum jam.
Untuk membahas lebih lanjut fenomena isometri di atas, kita gunakan konsep tiga titik yang tak segaris. Andaikan (P1,P2,P3) tiga titik yang tak segaris maka melalui P1,P2 dan P3 ada tepat satu lingkaran l, kita dapat mengelilingi l berawal misalnya dari P1 kemudian sampai di P2 , P3 dan akhirnya kembali ke P1. Apabila arah keliling ini sesuai dengan putaran jarum jam maka dikatakan bahwa tiga titik (P1,P2,P3) memiliki orientasi yang sesuai dengan putaran jarum jam (orientasi yang negatif), apabila arah keliling itu berlawanan dengan putaran jarum jam maka dikatakan bahwa tiga titik (P1,P2,P3) memiliki orientasi yang berlawanan denga putaran jarum jam (orientasi yang positif), jadi pada gambar 1, (A,B,C) memiliki orientasi positif sedangkan (A1,B1,C1)memiliki orientasi yang negatif, pada gambar 2 orientasi (A,B,C) adalah positif dan orientasi (A2,B2,C2) tetap positif, jadi pencerminan pada gambar 1 mengubah orientasi sedangkan putaran pada gambar 2 mengawetkan orientasi.
Definisi:
1. Suatu transformasi T mengawetkan suatu orientasi apabila untuk setiap tiga titik tak segaris (
,
,
) orientasinya sama dengan (
,
,
) dengan
= T (
) ,
= T (
) ,
= T(
).
2. Suatu transformasi T membalik suatu orientasi apabila untuk setiap tiga titik yang tak segaris (
,
,
) orientasinya tidak sama dengan orientasi peta-petanya (
,
,
) dengan
,
,
.
Definisi:
Suatu transformasi dinamakan langsung apabila trasformasi tersebut mengawetkan orientasi, suatu transformasi disebut transformasi lawan apabila transformasi tersebut mengubah orientasi.
Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi adalah:
Teorema 3:
Setiap refleksi pada garis adalah isometri lawan.
Teorema 4 tanpa bukti, tidak setiap isometri adalah isometri lawan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2, dimana isometri (yaitu rotasi pada titik O) adalah sebuah isometri langsung. Oleh karena itu dapat kita kemukakan teorema berikut, tanpa bukti yaitu :
Teorema 4 :
Setiap isometri adalah sebuah isometri langsung atau sebuah isometri lawan.
Soal Latihan :
1. Pada gambar berikut, terdapat tiga titik tak segaris yaitu
,
,
,
dan
adalah isometri-isometri dengan
,
,
sedangkan
,
,
. Termasuk golongan manakah
dan
itu ?
2. Isometri
memetakan
pada
,
pada
dan
pada
, apabila
sebuah isometri lawan tentukan titik
!
3. Sebuah isometri
memetakan
pada
,
pada
dan
pada
, apabila
sebuah isometri langsung tentukan
.
4. Diketahui garis-garis
dan
dan titik-titik
dan
.
Diketahui pula bahwa
,
,
, dan
.
a. Lukislah
dan
!
b. Bandingkan jarak
dan
.
Pembahasan:
1.
Gambar:
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa
merupakan isometri lawan karena
mengubah orientasi
,
, dan
.
merupakan isometri langsung karena
mengawetkan orientasi
,
, dan
.
2. Karena
sebuah isometri lawan maka
mengubah orientasi
,
, dan
sehingga
dipetakan sesuai dengan gambar berikut:
3. Karena
sebuah isometri lawan maka
mengubah orientasi
,
, dan
sehingga
dipetakan sesuai dengan gambar berikut:
4. a. Gambar:

b. Karena
(isometri mengawetkan jarak)
Maka jarak
dengan
= jarak
dengan
Jarak
dengan
= jarak
dengan
Jadi jarak
= jarak
Karena jarak
= jarak
dan jarak
= jarak
, maka jarak
= jarak
.
Dalam Geometri Transformasi dikenal beberapa transformasi diantaranya Pergeseran, Rotasi, dan Pencerminan. Pada tiga transformasi ini, ukuran dan bentuk bangun yang telah mengalami transformasi tidak berubah. Hal ini menghasilkan istilah baru bahwa ketiga transformasi itu disebut transformasi yang isometri, suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti ”sama luas”.
Definisi:
Misalkan T suatu transformasi , transformasi T ini disebut isometri jika dan hanya jika untuk setiap pasangan titik P dan Q anggota dari bidang Euclides V berlaku
Untuk memahami definisi di atas perhatikan contoh berikut:
Misalkan garis
i. Jika
ii. Jika
Apakah transformasi T ini merupakan suatu isometri?
Penyelesaian:
Ambil dua titik sembarang
a. g sumbu dari
b. g sumbu dari
Perhatikan gambar berikut ini:
Kemudian pandang
a.
b.
Sekarang pandang
Karena
Contoh lain:
Asumsi bahwa sebuah sistem koordinat membangun suatu bidang datar dan pemetaan
Dengan rumus jarak diperoleh:
Karena itu,
2. Sifat-sifat Isometri
Suatu pencerminan atau refleksi pada sebuah garis
Teorema 1:
Setiap Isometri bersifat:
a. memetakan garis menjadi garis
b. mengawetkan besarnya sudut antara dua garis
c. mengawetkan kesejajaran dua garis
Bukti:
a. memetakan garis menjadi garis
Andaikan g sebuah garis dan T suatu isometri. Kita akan membuktikan bahwa
Ambil
i. Bukti
Ambil
Sehingga
ii. Bukti
Ambil lagi
Bukti serupa berlaku untuk keadaan
Sehingga
b. mengawetkan besarnya sudut antara dua garis
Ambil sebuah
Andaikan
Sehingga suatu isometri mengawetkan besarnya sebuah sudut.
c. mengawetkan kesejajaran dua garis
Kita harus memperlihatkan bahwa
Sehingga suatu isometri mengawetkan kesejajaran dua garis.
Akibat:
Salah satu akibat dari sifat (b) teorema 1 ialah bahwa jika dua buah garis misalkan a dan b dimana
Bukti:
Dipunyai
Artinya
Jadi apabila
Teorema 2:
Komposisi dua buah isometri adalah isometri
Bukti:
Ambil dua isometri, namakan dengan
Yaitu
Karena
Soal Latihan
1. Diketahui garis-garis s, t, u dan titik A,B seperti dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
2. Diketahui garis
3. Diketahui lima garis g, g’, h, h’, dan k sehingga
4. Diketahui garis-garis g,h, dan h’ sehingga
a. Jika
b. Jika
c. Jika
5. Jika
Pembahasan
1.
Gambar:
2. Diketahui garis
Gambar:
Karena
Jadi, menurut teorema ”sebuah isometri memetakan garis menjadi garis”, dan
Titik
Titik
Jadi
Karena
Jadi
§ Koordinat titik
g : x + 2y = 1
h : x = -1
substitusikan x = -1 ke persamaan garis g : x + 2y = 1, diperoleh:
-1 + 2y – 1 = 0
2y = 2
y = 1
Jadi
§ Koordinat titik
Titik
Karena isometri maka
Jadi,
Misal titik
Absis titik
Diperoleh
Jadi,
Jadi, g’ melalui titik C(-1,1) dan
Persamaan garis g’:
Jadi,
3. Diketahui
Andaikan g tidak sejajar h, maka menurut teorema, bahwa isometri
4. Diketahui garis-garis
a. Jika
Jadi benar jika
b. Jika
Jadi benar jika
c. Jika
Jadi benar jika
5. Jika g = {(x,y) | y = -x} dan h = {(x,y) |3y = x + 3}
Gambar:
Karena
Menurut teorema, “ Sebuah isometri memetakan garis menjadi garis ”, dan
Titik
Jadi,
Karena
Jadi h’ akan melalui titik
Ambil titik A(0,1) dan B(-3,0) karena
Jadi
Persamaan garis h’:
Jadi persamaan garis
II.2. Isometri Langsung Dan Isometri Lawan
Untuk lebih memahami isometri langsung dan isometri lawan terlebih dahulu kita bahas fenomena isometri yang diperlihatkan pada gambar berikut .
Pada gambar 1 tampak bahwa apabila pada segitiga ABC yang dicerminkan pada garis g dimana, urutan kelilingnya A→B→C adalah berlawanan dengan putaran jarum jam menghasilkan peta yaitu segitiga
Pada gambar 2 dapat dilihat lihat sebagai isometri yaitu suatu rotasi (putaran) segitiga ABC yang mengelilingi titik O. Dimana, pada segitiga ABC urutan keliling adalah A→B→C adalah berlawanan dengan putaran jarum jam dirotasikan mengelilingi titik O yang menghasilkan peta yaitu segitiga
Untuk membahas lebih lanjut fenomena isometri di atas, kita gunakan konsep tiga titik yang tak segaris. Andaikan (P1,P2,P3) tiga titik yang tak segaris maka melalui P1,P2 dan P3 ada tepat satu lingkaran l, kita dapat mengelilingi l berawal misalnya dari P1 kemudian sampai di P2 , P3 dan akhirnya kembali ke P1. Apabila arah keliling ini sesuai dengan putaran jarum jam maka dikatakan bahwa tiga titik (P1,P2,P3) memiliki orientasi yang sesuai dengan putaran jarum jam (orientasi yang negatif), apabila arah keliling itu berlawanan dengan putaran jarum jam maka dikatakan bahwa tiga titik (P1,P2,P3) memiliki orientasi yang berlawanan denga putaran jarum jam (orientasi yang positif), jadi pada gambar 1, (A,B,C) memiliki orientasi positif sedangkan (A1,B1,C1)memiliki orientasi yang negatif, pada gambar 2 orientasi (A,B,C) adalah positif dan orientasi (A2,B2,C2) tetap positif, jadi pencerminan pada gambar 1 mengubah orientasi sedangkan putaran pada gambar 2 mengawetkan orientasi.
Definisi:
1. Suatu transformasi T mengawetkan suatu orientasi apabila untuk setiap tiga titik tak segaris (
2. Suatu transformasi T membalik suatu orientasi apabila untuk setiap tiga titik yang tak segaris (
Definisi:
Suatu transformasi dinamakan langsung apabila trasformasi tersebut mengawetkan orientasi, suatu transformasi disebut transformasi lawan apabila transformasi tersebut mengubah orientasi.
Salah satu sifat penting dalam geometri transformasi adalah:
Teorema 3:
Setiap refleksi pada garis adalah isometri lawan.
Teorema 4 tanpa bukti, tidak setiap isometri adalah isometri lawan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2, dimana isometri (yaitu rotasi pada titik O) adalah sebuah isometri langsung. Oleh karena itu dapat kita kemukakan teorema berikut, tanpa bukti yaitu :
Teorema 4 :
Setiap isometri adalah sebuah isometri langsung atau sebuah isometri lawan.
Soal Latihan :
1. Pada gambar berikut, terdapat tiga titik tak segaris yaitu
2. Isometri
3. Sebuah isometri
4. Diketahui garis-garis
Diketahui pula bahwa
a. Lukislah
b. Bandingkan jarak
Pembahasan:
1.
2. Karena
3. Karena
4. a. Gambar:
b. Karena
Maka jarak
Jarak
Jadi jarak
Karena jarak
Post a Comment for "ISOMETRI"
Terima kasih atas komentar yang telah anda berikan