Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian dan Struktur Teks Eksposisi

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia dikenal berbagai jenis teks. Salah satunya adalah teks eksposisi. Teks ini sebenarnya banyak digunakan dan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, namun tak banyak yang menyadarinya. Contohnya adalah teks yang ditemukan di surat kabar, artikel ataupun di dalam majalah. Teks-teks tersebut adalah contoh dari teks eksposisi. Tak hanya itu, saat Anda sedang melakukan diskusi, setiap informasi yang Anda sampaikan juga bisa masuk dalam salah satu contoh teks eksposisi. Lalu apa sebenarnya teks eksposisi? Berikut akan dijelaskan pengertian dan struktur teks eksposisi serta apa saja yang berhubungan dengan jenis teks ini.
Pengertian dan Struktur Teks Eksposisi

Pengertian dan Struktur Teks Eksposisi Beserta Ciri dan Jenisnya 

Teks eksposisi sendiri merupakan salah satu jenis teks yang mana di dalamnya berisi pengetahuan atau informasi dan disajikan secara singkat, akurat dan padat. Eksposisi teks juga bisa didefinisikan sebagai jenis teks yang fungsinya adalah untuk menyampaikan gagasan, pemikiran ataupun ide tentang sebuah topik tertentu. Karena merupakan sebuah teks yang sifatnya akurat dan padat, teks eksposisi ini termasuk dalam kategori teks ilmiah atau teks non-fiksi. Ciri-ciri yang menjadi karakteristik utama teks eksposisi adalah penggunaan bahasa yang baku dan bersifat ilmiah.

Adapun tujuan penulisan teks eksposisi adalah untuk menjelaskan informasi atau pengetahuan tertentu agar dapat meningkatkan pengetahuan pembacanya. Meskipun teksnya singkat, informasi yang didapatkan dari teks eksposisi ini harus akurat dan terperinci tentang sebuah kejadian, peristiwa dan lain sebagainya.

Teks eksposisi memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Selain menggunakan bahasa yang singkat dan padat, gaya bahasa yang digunakan juga lugas serta menggunakan bahasa baku. Meskipun begitu, bahasa yang digunakan pada teks ini relatif jelas dan bisa dipahami dengan mudah. Karena teks eksposisi dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi atau pengetahuan kepada pembacanya, maka penjelasan yang ada di dalam teks eksposisi juga harus disertai dengan data yang akurat.

Isi teks eksposisi yang berupa informasi dan disertai dengan data yang akurat ini juga bersifat netral, objektif dan tidak memihak. Artinya, isi teks tersebut tidak memaksakan pendapat atau gagasan dari penulis kepada pembacanya. Karena bersifat informatif, isi dari teks eksposisi umumnya juga menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, kapan, siapa, mengapa, dimana dan bagaimana (5W+1H).

Karena menggunakan kaidah bahasa yang baku, unsur kebahasaan dalam penulisan teks eksposisi ini juga sangat diperhatikan. Ada berbagai ciri kebahasaan yang menjadi karakteristik penulisan teks eksposisi. Ciri kebahasaan pertama adalah penggunaan pronomina, yaitu jenis kata atau frasa nomina atau kata yang menggantikan nomina. Selain itu, di dalam penulisan teks eksposisi juga digunakan konjungsi untuk memperkuat argumentasi atau gagasan yang ditulis.

Selain dari aspek kebahasaan, penulisan teks eksposisi juga memiliki struktur penulisan tertentu. Secara umum, struktur teks eksposisi terdiri dari 3, yaitu bagian tesis, argumentasi dan penegasan. Setiap bagian tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri. Terlepas dari 3 struktur tersebut, saat menulis teks eksposisi juga harus diberi judul. Judul ini harus ditulis dengan kata-kata singkat namun menarik dan bermakna. Judul juga harus menggambarkan isi dari hal yang dibahas di dalam teks tersebut. Nah, lebih lengkapnya, berikut adalah struktur dari teks eksposisi.

1. Tesis (Pernyataan Umum) 

Bagian pertama dari struktur teks eksposisi adalah tesis atau pernyataan umum. Tesis ini juga dikenal sebagai bagian pengenalan isu, karena pada bagian inilah penulis akan memperkenalkan topik yang akan dibahas di dalam teks. Pada bagian ini, penulis akan memberikan pandangannya secara umum tentang topik di dalam teks yang akan dibahas. Tesis atau pengenalan isu atau pernyataan umum ini letaknya pasti berada di paragraf pertama. Karena terletak di bagian awal paragraf, maka bagian ini disebut juga dengan bagian pembuka.

2. Rangkaian Argumen (Alasan) 

Bagian selanjutnya adalah argumen yang berisi alasan atau argumen yang memperkuat tesis atau pernyataan penulis akan sebuah gagasan, apakah penulis menyetujui atau menolak gagasan tersebut. Karena merupakan sebuah rangkaian, maka pada bagian ini tidak hanya terdiri dari satu paragraf saja. Jumlah paragraf yang dimasukkan bisa disesuaikan dengan argumen yang dikemukakan oleh penulis. Nah, pada paragraf kedua adalah paragraf dimana penulis menjelaskan pendapat penulis atas tesis yang sebelumnya sudah dikemukakan.

Pada bagian argumentasi ini, guna memperkuat argumen yang sudah ditulis sebelumnya, penulis harus menuliskan pernyataannya berdasarkan data atau fakta. Data dan fakta inilah yang fungsinya untuk memperkuat argumennya. Umumnya, untuk menuliskan bagian ini disertakan pula sumber yang kredibel dan valid.

3. Simpulan / Reiteration (Penegasan Ulang Pendapat) 

Bagian terakhir dari struktur teks eksposisi adalah simpulan atau penegasan ulang atas gagasan atau pendapat atau argumen yang sudah dijelaskan sebelumnya. Penegasan ini dituliskan secara singkat, bisa berupa kesimpulan atas gagasan atau argumen yang sudah disajikan di bagian sebelumnya. Bagian ini diletakkan di paragraf paling akhir teks eksposisi. Karena itu, bagian ini juga disebut dengan penutup atau simpulan.

Teks eksposisi ini terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis teks eksposisi ini dibedakan berdasarkan isi di dalam teks tersebut. Berikut adalah beberapa jenis-jenis teks eksposisi.

1. Eksposisi Proses 

Jenis pertama adalah eksposisi proses. Jenis teks eksposisi ini adalah teks eksposisi yang menjelaskan tentang proses atau cara melakukan sesuatu atau cara membuat sesuatu.

2. Eksposisi Ilustrasi

Jenis teks eksposisi kedua adalah eksposisi ilustrasi. Jenis teks ini menjelaskan tentang suatu informasi dengan cara memberi gambaran atas topik yang dijelaskan tersebut secara sederhana. Gambaran yang diberikan ini bisa dengan topik lain yang memiliki kemiripan dalam sifat atau hal-hal lainnya. Untuk menjelaskannya umumnya digunakan frasa penghubung agar penjelasannya lebih jelas.

3. Eksposisi Definisi 

Sesuai namanya, jenis teks eksposisi ini menjelaskan tentang definisi sebuah topik tertentu. Tentu saja, definisi yang diberikan tersebut didukung dengan data atau fakta yang diperoleh dari sumber yang valid dan kredibel.

4. Eksposisi Pertentangan

Selanjutnya adalah teks eksposisi pertentangan. Teks ini menjelaskan tentang pertentangan sebuah hal atau topik dengan hal atau topik lainnya. Pada jenis teks eksposisi ini biasanya digunakan beberapa frasa penghubung, seperti 'sebaliknya', 'akan tetapi', 'meskipun begitu' dan lain sebagainya.

5. Teks Eksposisi Perbandingan 

Teks ekposisi Perbandingan ini adalah jenis teks eksposisi yang cara penyajiannya adalah dengan membandingkan gagasan utama dengan gagasan lain. Perbandingan yang dilakukan ini pun harus berdasarkan data atau fakta dari sumber yang valid.

6. Teks Eksposisi Analisis 

Jenis teks eksposisi analisis ini disajikan dengan cara memisahkan suatu masalah atau topik dari gagasan utamanya kemudian dikembangkan menjadi beberapa sub bagian lagi. Setelah itu, dilakukan pengembangan secara runtut dari gagasan tersebut.

Itulah tadi penjelasan lengkap tentang pengertian dan struktur teks eksposisi beserta ciri dan jenisnya. Dengan mengetahui tentang teks eksposisi ini Anda akan bisa membedakan jenis teks ini dengan teks lainnya. Dengan begitu, Anda jadi bisa menggunakannya sesuai tujuan teks tersebut.

Post a Comment for "Pengertian dan Struktur Teks Eksposisi "